Cara meningkatkan prestasi belajar

MINAT
Untuk mencapai prestasi yang baik disamping kecerdasan juga minat, sebab tanpa adanya minat segala kegiatan akan dilakukan kurang efektif dan efesien. Dalam percakapan sehari-hari pengertian perhatian dikacaukan dengan minat dalam pelaksanaan perhatian seolah-olah kita menonjolkan fungsi pikiran, sedangkan dalam minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa, tetapi kenyataanya apa yang menarik minat menyebabkan pula kita kita berperhatian, dan apa yang menyebabkan perhatian kita tertarik minatpun menyertai kita.” (Dakir. 1971 : 81)

Dari pengertian minat diatas memberikan pengertian bahwa minat menyebabkan perhatian dimana minat seolah-olah menonjolkan fungsi rasa dan perhatian seolah-olah menonjolkan fungsi pikiran. Hal ini menegaskan bahwa apa yang menarik minat menyebabkan pula kita berperhatian dan apa yang menyebabkan berperhatian kita tertarik, minatpun menyertainya jadi ada hubungan antara minat dan perhatian.
Pengertian Minat Belajar
Pengertian Minat menurut Tidjan (1976 :71) adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari   pengertian   tersebut  jelaslah   bahwa   minat   itu   sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu  atau   situasi   tertentu  yang  didahului oleh  perasaan   senang terhadap obyek tersebut.
Sedangkan menurut Drs. Dyimyati Mahmud (1982), Minat dalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang situasi atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain, atau minat sebagai akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau sesuatu obyek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas.

b. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan kegiatan fisik dan mental, sehingga perubahan yang ada harus tergambar pada perkembangan fisik dan mental siswa, keberhasilan belajar siswa dapat diukur berdasarkan pada besarnya rentang perubahan sebelum dan sesudah siswa mengikuti kegiatan belajar. Dari proses belajar mengajar itu diharapkan terjadi perubahan-perubahan yang terjadi dan itulah yang dinamakan hasil belajar. Menurut Suharsimi Arikunto “ hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah laku itu tampak dalam bentuk perubahan yang dapat diamati dan diukur ”.

Oemar Hamalik ( 2002 : 30 ) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti rangkaian pembelajaran atau pelatihan, perubahan yang terjadi dapat diamati melalui beberapa aspek berikut :
1) Pengetahuan
2) Pengertian
3) Kebiasaan
4) Keterampilan
5) Apresiasi
6) Emosional
7) Hubungan sosial
Jasmani
9) Etis atau Budi pekerti
10) Sikap

hasil belajar dapat dikatakan sebagai perubahan yang terjadi dalam individu akibat dari usaha yang dilakukan atau interaksi individu dengan lingkungannya.
Hasil individu dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan secara bertahap selama proses belajar mengajar itu berlangsung. Evaluasi dapat dilakukan pada awal pelajaran, selama pelajaran berlangsung atau pada akhir pelajaran.
Evaluasi yang digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar biasanya menggunakan suatu test. Menurut Ngalim Purwanto ( 1986 : 43 ) tes hasil belajar adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan guru kepada muridnya atau oleh dosen kepada mahasiswa dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, hasil penilaian dari evaluasi merupakan umpan balik untuk mengukur sampai dimana keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan nilai-nilai yang diperoleh siswa akan mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Selain siswa, guru pun akan mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam mengajar, hal itu dapat digunakan untuk perbaikan dalam pengajaran berikutnya.
Gitisudarmo dan Sudita ( 2000 : 44 ) menyatakan bahwa “ hasil belajar merupakan kombinasi perkalian antara kemampuan, usaha, keterampilan dan kejelasan tugas tanggung jawab ( role perceptions ).

Hasil belajar siswa akan tergambar dari tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang di bebanka kepadanya. Pada bagian lain dijelaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar. Sudjana ( 2002 : 22 ). Sedangkan Soedjirto ( 1993 : 43 ) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan pendidikan yang ditempuh.

Gagne dan Brigs ( 1988 : 49 ) membagi hasil belajar menjadi lima kapasitas diantaranya adalah :
1) Keterampilan intelektual ( intelektual skill )
2) Strategi kognitif ( cognitive strategies )
3) Infomasi verbal ( verbal information )
4) Keterampilan motorik ( motoric skill )
5) Sikap ( attitudes )

Ranah kognitif berkenaan dengan perubahan tingkah laku dan intelektualnya ( pengetahuan ), dimana diterimanya pengetahuan oleh yang belajar sehingga terjadi perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Ranah afektif berkenaan dengan perubahan tingkah laku dalam sikap atau perbuatannya. Ranah psikomotor berkenaan dengan kemampuan memanipulasi secara fisik, dimana diperolehnya keterampilan bagi individu yang belajar sehingga terjadi perubahan yang semula tidak bias menjadi bias.

Menurut Zulkifli lubis yang dikutip oleh eni dalam skripsinya memperkuat tentang masalah ini, dia mengatakan bahwa :”Evaluasi adalah suatu usaha yang tertib, teratur dan berlanjut yang ditujukan untuk memperkirakan hasil belajar siswa yang meliputi perkembangan kepribadian, intelek dan jasmani yang diukur terhadap terrcapainya pendidikan”.

Belajar merupakan proses yang unik dimana banyak factor yang mempengaruhi keberhasilan belajar. Secara garis besar ada dua factor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu :
a. Factor intern yakni factor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang disebut factor individual. Menurut Slamento factor dibedakan menjadi tiga factor yaitu : factor jasmaniah, factor psikologis, dan factor kelelahan.

b. Faktor ekstern yakni factor yang ada diluar siswa atau factor social. Slameto menjabarkan lagi factor ini menjadi tiga factor yaitu factor keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dari teori-teori diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu dari pengalaman-pengalaman belajar setelah mengikuti serangkaian pembelajaran dan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri siswa dapat berupa penguasaan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan tertentu. Diharapkan dengan menguasai ketiga hal diatas dapat diketahui sejauh mana siswa dapat menyerap apa yang sudah dipelajari.








A.      Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
B.       Fungsi dan Pengaruh Motivasi
Motivasi mempunyai fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf 1993 : 14) menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah. Sardiman (1988 : 84)  mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
1.   Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan ;
2.   Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya ;
3.   Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.




C.      Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam rangka mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru menurut Winkel (1991) hendaknya selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.   Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran siswa di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari siswa.
2.   Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang siswa terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa.  Untuk itu upaya yang dapat dilakukan  seorang guru (Dimyati, 1994 : 95) adalah dengan cara :
a.    memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang di alaminya ;
b.   meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar ;
c.    memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar ;
d.   menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar ;
e.   merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
f.     Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa. Perilaku belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada kesehariannya. Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru terhadap siswa dalam meningkatkan motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) adalah dengan cara :
o    siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, tiap membaca hal-hal penting dari bahan tersebut dicatat.
o    guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara memecahkannya.
o    guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian kepada siswa dalam mengatasi kesukaran.
o    guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
o    guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang mengalami kesulitan.
o    guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan belajarnya sendiri.
o    guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.









Teori Teori Prestasi Belajar 

Pengertian Prestasi Belajar
   Kata prestasi belajar terbentuk dari dua suku kata dasar yaitu prestasi dan belajar. Menurut WJS Poerwadarminto (2004 : 768) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Hasil yang telah dicapai”. Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2000 : 150) bahwa prestasi adalah “Hasil belajar yang meliputi seluruh ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses     belajar siswa”.
   Menurut Abin Syamsuddin Makmun (1983 : 430) mengatakan bahwa “Prestasi belajar adalah kecakapan nyata (actual ability) yang menunjukan kepada aspek kecakapan yang segera dapat didemonstrasikan dan diuji sekarang juga atau dengan kata lain prestasi belajar adalah kemampuan seseorang dalam menguasai suatu masalah setelah melalui ujian tertentu”.
.   Sedangkan belajar dapat diartikan sebagai sebagai “Suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang yang dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti adanya perubahan dalam pengetahuan, sikap, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kecakapan, dan kemampuan serta perubahan-perubahan aspek lainnya pada individu belajar”. (Nana Sudjana, 2008 : 17).  Belajar dapat juga diartikan sebagai “Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (Slameto 2005 : 2).

   Pengukuran keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan dengan mengukur ranah siswa itu sendiri, baik dari ranah cipta, ranah rasa, ranah karsa. Atau yang biasa dikenal dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Adapun pengertian dari penilaian ke tiga ranah tersebut adalah sebagai berikut :

1) Evaluasi prestasi kognitif.
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan tes tertulis maupun tes lisan dan perbuatan.
2) Evaluasi prestasi afektif
Mengukur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi afektif (ranah rasa) dapat dilakukan dengan menggunakan skala yang bertujuan untuk mengetahui kecenderungan atau sikap orang yang akan diukur.

3) Evaluasi prestasi psikomotor.
Mengatur keberhasilan belajar siswa yang berdimensi psikomotor (ranah karsa) dapat dilakukan dengan observasi. Observasi dalam hal ini dapat diartikan sebagai “Jenis tes mengenai peristiwa, tingkah laku atau peristiwa-peristiwa tertentu”. (Muhibbin Syah, 2000 : 151)
Faktor belajar dapat berhasil dengan baik atau tidak baik tergantung kepada bermacam-macam faktor. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal atau yang bersumber dari dalam diri individu, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan fisiologis, psikologis. 

2. Faktor eksternal atau yang bersumber dari luar individu, dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni: keadaan lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini akan dijelaskan masing-masing faktor, sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Aspek fisiologis, meliputi: kondisi fisik dan kondisi panca indera. Kondisi fisik diantaranya organ tubuh yang dapat mempengaruhi terhadap kualitas ranah cipta ( kognitif ) sehingga materi yang dipelajarinya tidak akan terbekas. Sedangkan kondisi panca indera seperti indera penglihatan dan indera pendengaran yang juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya akan menyulitkan sensory register dalam item-item informasi yang bersifat echoic dan econic (gema dan citra) akibatnya akan terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut.

b. Aspek psikologis, meliputi: intelegensia, sikap, bakat, minat, serta motivasi siswa. Intelegensia diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Bakat siswa adalah kemampuan potensial yang dmiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Minat siswa yaitu kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dan motivasi siswa ialah keadaan internal organisme, baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.

2. Faktor eksternal

a. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, teman sekelas, yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Sedangkan lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga di sekitar tempat tinggal siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

b. Lingkungan non sosial, meliputi: gedung sekolah, letak sekolah, keadaan rumah siswa, alat-alat belajar siswa, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa, kesemua itu turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3. Pendekatan belajar
faktor-fakotr yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, secara ringkas penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut:
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ragam Faktor dan Elemennya
Internal Siswa Eksternal Siswa Pendekatan Belajar Siswa

1. Aspek fisiologis:
- tonus jasmani
- mata dan telinga

2. Aspek psikologis:
- intelegensia
- sikap
- minat
- bakat
- motivasi 1. Lingkungan sosial
- keluarga
- guru dan staf
- masyarakat
- teman

2. Lingkungan non sosial
- rumah
- sekolah
- peralatan
- alam
 1. Pendekatan tinggi
- spekulasi
- Pencapaian prestasi tinggi

2. Pendekatan sedang
- analisis
- mendalam

3. Pendekatan rendah
- refroduksi
- bersifat lahiriyah
Sumber : Muhibin Syah, 2005:193



Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer