Teknik Massage

Setelah kita mengetahui teknik dasar massage, hal selanjutnya adalah teknik yang tak kalah penting dan  dibutuhkan dalam massage!

Beberapa manipulasi pembantu yang penting adalah :
1.   Goncangan (ke kiri/kanan dan atas/bawah) dan memutar.
2.   Tekanan.
3.   Tarikan (Cubitan) dan peregangan.
4.   Beberapa prosedur Massage lainnya.

1. Goncangan dan Memutar.
Manipulasi ini dilakukan dengan jari-jari membengkok mengambil bagian bawah dan atas pada bagian yang berotot pada lengan atas dan bawah, paha atau betis dan gerakan-gerakan kesamping (kiri/kanan) dan keatas/kebawah. Manipulasi dilakukan dengan irama yang hidup serta tangan berpindah-pindah dengan sangat berdekatan. Bila gerakan dilakukan dengan baik, goncangan ini akan melemaskan otot-otot, menambah fleksibilitas jaringan-jaringan, menurunkan ketegangan saraf, dan menenangkan daerah yang diMassage.
Teknik memutar dilakukan seperti halnya dengan goncangan, akan tetapi dengan jari-jari tangan lurus dan telapak tangan ditekankan lebih kuat pada jaringan (lokal) yang diMassage. Manipulasi memutar ini bermanfaat bagi keseluruhan jaringan lunak di sekitar daerah tersebut. Efek manipulasi memutar sama halnya dengan goncangan, karena kedua-duanya dapat dikombinasikan sebagai variasi. Para olahragawan menggunakan goncangan dan memutar dengan tujuan melemaskan otot-otot pada waktu beristirahat (di sela-sela pertandingan/turun minum) atau sesudah pertandingan.

2. Tekanan
Tekanan adalah prosedur kuno yang diberikan pada bagian yang kecil atau lebih besar dari tubuh. Tekanan akan berubah secara teknis berdasarkan luas daerah yang diMassage.
Tekanan pada punggung dilakukan dengan kekuatan pada akhir Massage local (partial) atau Massage keseluruhan badan (general) dan indikasi hanya pada pasien yang sehat dan kuat. Untuk melakukan manipulasi ini dipergunakan telapak tangan dengan jari-jari lurus dilakukan pada kiri-kanan tulang belakang (columna vertebralis) dalam posisi telungkup. Tekanan dilakukan sekali atau berkali-kali pada tempat yang sama tanpa intensitas yang berlebih-lebihan. Untuk melaksanakan tekanan yang kuat akan tetapi hemat tenaga digunakan berat badan, yang disalurkan pada telapak tangan melalui lengan yang lurus.
Tekanan yang dilakukan pada saraf adalah prosedur Massage terapi, yang dilakukan dengan menekan terus-menerus atau secara vibration (menggetarkan) pada suatu pangkal saraf yang sensitif atau pada cabang yang pokok.

3. Tarikan (Cubitan) dan Peregangan.
Tarikan dan peregangan adalah prosedur Massage pada persendian dan jaringan yang dilakukan pada akhir Massage. Untuk melaksankan tarikan, masseur/masseuse memegang dengan tangan sebelah di bagian atas persendian dan tangan yang lain berada di bawah persendian kemudian menarik secara bersama-sama menuju ke arah centripetal (jantung). Menipulasi ini terdiri dari tarikan sederhana yang biasanya dikombinasikan dengan vibration, terutama dalam Massage persendian untuk melawan gejala-gejala penurunan mobilitas persendian dan pembesaran jaringan patologis di sekitar persendian, terutama pada persendian tangan dan kaki.
Penarikan di samping kanan-kiri columna vertebralis cervicales dilakukan pada posisi telungkup, posisi duduk dan berdiri dengan mengangkatnya ke arah vertikal. Menipulasi tarikan dilakukan dengan baik dan betul agar tidak menimbulkan memar dan rasa sakit pada kulit. Peregangan adalah gerakan aktif atau pasif yang menyempurnakan gerakan metodik dari persendian dalam hal latihan (exercise) dan mempertahankan mobilitas.
Tarikan dan peregangan adalah manipulasi yang sangat berguna dalam Massage olahrgawan, terutama dalam mengembalikan fungsi cedera persendian dan otot.

4. Prosedur Massage Lainnya.
Prosedur Massage lainnya adalah semua manipulasi baru atau variasi baru dari beerapa prosedur kuno. Bentuk atau jepitan kulit disebut pengangkatan otot-otot. Jepitan diberikan pada bagian yang berotot dari anggota tubuh sedangkan pengangkatan otot-otot dilakukan pada bagian belakang.
Comotlah jaringan di bawah kulit dengan jari-jari bahkan otot sampai batas elastisitas jaringan, kemudian biarkan lepas dari genggaman. Manipulasi ini dilakukan dengan irama dari satu tempat ke tempat lainnya pada bagian anggota tubuh yang berotot/berdaging.
Prosedur Massage yang ditulis di atas, dapat dilakukan satu persatu atau dikombinasi. Biasanya friction dengan petrissage, tapotement dengan stroking, goncangan dengan putaran, tekanan dengan vibration atau tarikan dengan tekanan. Massage dibatasi menurut keperluannya dan indikasinya dengan satu atau dua manipulasi pokok, tetapi jika diperlukan dalam kondisi yang lebih luas, lebih baik seluruh manipulasi pokok dikerjakan.

Dari ke-sembilan manipulasi pokok yang dipakai dalam Massage sistem Swedia, khusus manipulasi tapotement, skin rolling dan stroking merupakan manipulasi-manipulasi terapi (pengobatan).
Dalam pelaksanaanya ke-sembilan manipulasi pokok ini tidak selalu digunakan secara keseluruhan, tetapi hanya dipakai beberapa manipulasi saja sesuai kebutuhan. Sebagai contoh seseorang yang mengalami kekakuan pada otot betisnya setelah mengikuti gerak jalan, maka Massagenya adalah dengan memeberikan manipulasi-manipulasi : Effleurage, Petrissage, Walken, Shaking, Effleurage.
Mengapa hanya 5 (lima) macam manipulasi saja yang digunakan ? Karena kekakuan otot setelah melakukan gerak jalan jelas bukan merupakan suatu kelainan atau cedera yang serius, tetapi karena tertimbunnya zat lelah (asam laktat/asam susu) pada otot tersebut.

Dengan memberikan Effleurage (gosokan) diharapkan peredaran darah akan menjadi lebih lancar, sehingga asam laktat dapat terserap mengikuti peredaran darah balik (vena). Kemudian diberikan Petrissage (pijatan) dimaksudkan agar kekakuan otot tersebut menjadi lemas kembali dan pengangkutan sisa pembakaran menjadi lebih lancer. Berikutnya diberikan Walken (gosokan melintang otot) dengan maksud jika ada rangsangan yang terlalu besar pada persyarafan dan terdapat kelainan jaringan di bawah kulit dapat segera diketahui dan gerakan Walken akan menimbulkan efek panas yang menyebabkan lancarnya pembuluh darah balik (vena). Setelah itu diberikan manipulasi Shaking (goncangan) yang berguna untuk menggendorkan, melemaskan otot dan merangsang (menstimulasi) organ-organ tubuh sehingga dapat berfungsi kembali dengan baik dan pertukaran zat-pun akan menjadi lebih lancar. Akhirnya diulang kembali manipulasi Effleurage dengan maksud untuk mengadakan re-check (memeriksa kembali) apakah masih ada kekakuan otot di tempat tersebut atau tidak. Effleurage penutup, selain untuk mengadakan re-check, juga untuk memeberikan rangsangan tambahan untuk mempelancar peredaran darah dan menimbulkan rasa nyaman pada si pasien.

Komentar

Postingan Populer