Sharing about Skoliosis - Fisioterapi UI

annyeonghaseyo !
Hallo!
Buat kalian siswa sma kelas 3 yang lagi binggung milih jurusan buat kuliah , gue mau sharing tentang materi kuliah favorit gue di Fisioterapi UI. Yaitu Musculoskeletal. Yapp, Kali ini gue akan membahas salah satu kelainan Musculoskeletal yang paling banyak terjadi di Indonesia maupun di Dunia selama 5 tahun terakhir ini. Yaituuuu, " SKOLIOSIS."
.
Sebelumnya ada yang tau ga Skoliosis itu apa?
J:Skoliosis adalah suatu kelainan yang terjadi pada tulang belakang yang melengkung.

Paling banyak diderita oleh siapa?
J: Kebanyakan kasus skoliosis yang menimpa anak-anak bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan, namun harus diawasi secara saksama dan disarankan untuk menjalani X-ray secara rutin untuk mengetahui perkembangannya.

Kok bisa mengalami skoliosis?
J: Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiopatik, yaitu kelainan yang tidak diketahui penyebabnya Sedangkan 15-25% kasus skoliosis lainnya merupakan efek samping yang diakibatkan karena menderita kelainan tertentu.Berbagai kelainan tersebut menyebabkan otot atau saraf di sekitar tulang belakang tidak berfungsi sempurna dan menyebabkan bentuk tulang belakang menjadi melengkung.Dalam perkembangannya, Scoliosis lebih lanjut Pada umumnya dibagi atas dua kategori diantaranya adalah Scoliosis Struktural dan Non Struktural.

Bedanya skoliosis struktural dan non-struktural?
J: Scoliosis struktural tidak dapat dikoreksi dengan posisi atau usaha penderita sendiri, karena adanya rotasi vertebra yang menetap. Sedangkan Scoliosis Non-Struktrual Di sini tidak ada rotasi vertebra. Umumnya dapat dikoreksi scoliosis ini.

Setelah bicara sejauh ini, kalian tau ga sih Letak Kurva Scoliosis itu dimana?
J: letak kurva bisa di cervical, thoracal, lumbal, atau beberapa area.

Bentuk kurva scoliosis seperti apa?

J: Kurva C : umumnya di thoracolumbal, tidak terkompensasi, kemungkinan karena posisi asimetri dalam waktu lama, kelemahan otot, atau sitting balance yang tidak baik.



Kurva S : lebih sering terjadi pada scoliosis idiophatic, di thoracal kanan dan lumbal kiri, ada kurva mayor dan kurva kompensatori, umumnya struktural.


Derajat kurva scoliosis itu bagaimana?
J: Derajat scoliosis tergantung pada besar sudutnya dan besar rotasinya. Makin berat derajat scoliosis makin besar dampaknya pada sistem kardiopulmonal
  • Scoliosis ringan : kurva kurang dari 20 º. Masih tergolong Normal
  • Scoliosis sedang : kurva 20 º – 40 º /50 º. Mulai terjadi perubahan struktural vertebra dan costa.
  • Scoliosis berat : lebih dari 40 º /50 º. Berkaitan dengan rotasi vertebra yang lebih besar, sering disertai nyeri, penyakit sendi degeneratif, dan pada sudut lebih dari 60 º - 70 º terjadi gangguan fungsi kardiopulmonal bahkan menurunnya harapan hidup
Apakah Scoliosis dapat diamati?
J: Iya, bisa kok.Gimana caranya?
Skoliosis dapat didiagnosis oleh dokter dengan cara pemeriksaan fisik pada bahu, tulang belakang, tulang rusuk, dan pinggul untuk melihat apakah ada yang tampak menonjol dari salah satu bagian tersebut.Evaluasi dilakukan dengan inspeksi anterior, lateral dan posterior penderita. Perhatikan adanya :
  • Level bahu asimetris
  • Skapula yang prominence di sisi convex
  • Protusi hip di satu sisi
  • Pelvic obliquity
  • Meningkatnya lordotik lumbal 
 Untuk Lebih pastinya tes X-ray bisa dilakukan untuk melihat sudut lengkung tulang belakang atau sudut Cobb, dan memastikan diagnosis skoliosis.
Apakah scoliosis dapat diobati?
J: Tergantung jenis Scoliosisnya. Pada scoliosis jenis Non-Struktural dapat dikoreksi dengan cara berikut:
  • Penyangga. Penyangga diperlukan untuk menghentikan lengkungan tulang belakang bertambah parah dan biasanya diberikan kepada penderita skoliosis anak-anak yang parah atau yang memiliki sudut lengkung lebih dari 20 derajat. Penyangga diberikan hanya kepada anak-anak dalam usia pertumbuhan. Walau tidak bisa menyembuhkan skoliosis, memakai penyangga bisa mencegah skoliosis bertambah parah.
  • Operasi. Operasi hanya dilakukan jika perawatan skoliosis lainnya tidak sukses dan lengkungan tulang belakang sudah lebih dari 50 derajat. Operasi akan memperkuat tulang belakang dengan menggunakan sekrup dan tangkai baja. Walau jarang terjadi, namun operasi memiliki beberapa risiko, seperti pasien mengalami pergeseran tangkai baja, infeksi, serta kerusakan saraf.

Komplikasi Skoliosis

J: Komplikasi akibat skoliosis dapat terjadi jika tidak ditangani dengan baik, namun hal ini jarang terjadi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi skoliosis yang mungkin terjadi.
  • Masalah jantung dan paru-paru. Pada skoliosis yang parah atau yang tulang belakangnya melengkung lebih dari 70 derajat akan mengalami kesulitan bernapas dan jantung akan kesulitan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sebagai akibat tertekannya jantung dan paru-paru oleh rongga dada.
  • Masalah punggung. Nyeri punggung jangka panjang dan artritis biasanya menimpa orang dewasa yang saat kecil menderita kondisi skoliosis.
Skoliosis juga dapat menyebabkan nyeri punggung, meski tidak semua penderita skoliosis mengalami hal ini. Penderita skoliosis dewasa lebih sering mengalami nyeri punggung yang biasanya terletak di titik lengkungan terjadi. Hal ini diakibatkan oleh makin parahnya lengkungan tulang belakang.
Sakit yang dialami penderita skoliosis sangat beragam. Beberapa penderita skoliosis ada yang mengalami rasa sakit yang menjalar dari tulang belakang ke kaki, pinggul, dan bahkan hingga tangan, terutama saat mereka sedang berjalan atau berdiri. Selain itu ada yang merasa sakit saat duduk atau berdiri. Rasa sakit mereda jika mereka berbaring dengan punggung lurus atau pada salah satu sisi tubuh. Sebagian penderita skoliosis ada yang mengalami nyeri punggung secara konstan, bagaimanapun posisi mereka. Selain nyeri punggung, penderita skoliosis yang parah juga bisa mengalami kesulitan bernapas.
Skoliosis juga dapat memengaruhi sistem saraf jika ujung saraf tertekan oleh salah satu atau lebih tulang belakang yang melengkung. Hal ini dapat menyebabkan kaki terasa kebas atau lemah, inkontinensia atau tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar. Sebagian penderita skoliosis pria bisa mengalami disfungsi ereksi.
Gejala skoliosis pada anak mungkin tidak disadari karena biasanya tidak menyebabkan rasa sakit dan kemunculannya perlahan-lahan. Jika Anda menduga anak Anda mengalami gejala skoliosis, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
 Lalu latihan apa yang disarankan oleh Fisioterapi untuk mencegah menambahnya lengkung kurva scoliosis?
J:


Demikian sharing yang dapat saya berikan. Semoga Bermanfaat yaa. :)
Jagalah baik2 Posturmu dalam kehidupan sehari2.
Mencegah lebih baik daripada mengobati..




Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer