Tari Bali
Tari Cendrawasih
Tari cendrawasih adalah tarian yang mengisahkan tentang gerak-gerik kehidupan sepasang burung Cendrawasih yang sedang memadu kasih.For Video :
Tari Sekar Jagat
tari sekar jagat adalah tarian yang biasanya dipergunakan sebagai tari pembukaan dalam suatu acara, yang ditarikan secara berkelompok ( 3 orang atau lebih) oleh wanita.Tari Gopala
Tari Gopala adalah tarian kerakyatan yang bersifat menghibur, tarian ini biasanya di tarikan berpasangan oleh kelompok remaja putera. Kata Gopala sekilas seperti berasal dari India, atau dalam bahasa kawi yang berarti penggembala dalam hal ini penggembala sapi, tarian ini menggambarkan tingkah polah penggembala sapi di sebuah ladang penggembalaan sapi, tarian ini ditarikan dengan nuansa jenaka, sehingga memaksimalkan citra yang menghibur.
Tari Gopala ini digarap pada tahun 1983 oleh I Nyoman Suarsa sebagai penata tari, dan diiringi oleh penata tabuh I Ketut Gede Asnawa. Banyak gerakan-gerakan yang bisa kita saksikan seperti saat memotong rumput, menghalau burung, membajak sawa, gerakan-gerakan binatang yang dipadu dengan gerak yang humoris. Untuk sanggar tari anak-anak laki biasanya akan mendapat pelatihan ini.
Tari Puspanjali
Tari Puspanjali diciptakan di tahun 1989 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem dan dengan penata tabuh I Nyoman Windha, gerakan yang lembut, ritmis memang khas dan feminim sekali, gerakan-gerakan penari mudah dicerna, dan indah, sehingga para penari sepertinya wajib untuk bisa menarikan tarian ini, tarian ini merupakan sebuah tari sambutan, yang melukiskan para wanita menyambut dengan rasa hormat bagi para tamu yang datang, pada perkembangannya, sering ditampilkan pada acara-acara resmi menyambut tamu penting, dan sebagai tari hiburan yang indah dengan estetika seni tinggi.
Tari Baris Gede
Tari Baris Gede ini, merupakan tarian massal, dipentaskan oleh banyak penari oleh penari pria dalam jumlah tertentu sesuai arti di masing-masing desa, yang menunjukan wibawa dan kegagahan sekelompok prajurit. Dalam pementasannya masing-masing penari membawa senjata seperti tombak, cakra ataupun tameng kemudian mereka melakonkan perang tanding, karena mereka melambangkan prajurit pengawal yang menyambut serta mengiringi kedatangan para dewa yang turun ke bumi.
Tari Rejang Dewa
Tarian Rejang di Bali ada beberapa jenis seperti salah satunya tari Rejang Dewa, ditarikan oleh penari perempuan secara berkelompok, dengan dominasi kostum warna putih dan kuning, hiasan kepala dibuat dari janur, yang diisi bungi gumitir yang berwarna kuning, terlihat begitu serasi dengan suasanan pementasan yang ditujuan untuk persembahan. Ditarikan oleh anak-anak yang belum menginjak remaja/ dewasa dan tidak dipentaskan di sembarang tempat, pementasannya di tempat-tempat suci, dan berfungsi sebagai perlengkapan upacara yadnya bagi Umat Hindu. Tidak sebagai tari hiburan apalagi sebagai komoditi wisata.
Tari Rejang Dewa tergolong sakral, adalah sebagai simbol widyadari (bidadari) yang turun ke mercepada dan untuk menyambut dan menghibur kedatangan para Dewa yang akan turun ke maya pada, melalui lantunan mantra puja juga banten persembahan. Sehingga di harapkan beliau bisa bersemayam pada benda-benda suci seperti pratima yang disakralkan, biasanya pada saat upacara ngenteg linggih dan mupuk pedagingan
Gerak tarian ini terlihat sederhana, dengan gerakan tubuh yang lincah dengan tabuh pengiring Gong Gede atau Gong Kebyar, kadang melakukan gerakan melingkar dan tangan saling berpegangan, ditambah aroma dupa yang harum semerbak, menambah kesakralan suasana. Tarian yang berhubungan dengan kegiatan ritual keagamaan ini tetap lestari sampai sekarang.
Komentar
Posting Komentar